Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2015

Ibu Sinta Nuriyah dan Piwulang Agung Pelangi Nusantara

Ibu Sinta Nuriyah saat di Klenteng Talang, Rabu 2 Juli 2014. MENJELANG azan Maghrib berkumandang, orang-orang berduyun-duyun datang dan berkumpul ke dalam satu majelis.  Di antara mereka ada yang memakai kopiah, ada yang berkerudung, ada yang bermata sipit dan ada yang begitu renta dan lusuh. Pun juga, ada yang  berbaju merah, hijau, putih, hitam dan warna-warni lainnya dengan motif yang berbeda-beda. Di tengah kerumuman, hadir sosok yang sudah tentu dikenali hampir semua orang. Dialah istri mendiang KH Abdurahman Wahid atau yang biasa akrab dipanggil Gus Dur, Ibu Sinta Nuriyah Wahid. Sore itu, Ibu Sinta menjadi saksi berkumpulnya warna-warni dalam satu tempat yang tidak cukup luas menampung mereka. Di halaman tempat ibadah bersejarah di Cirebon, Klenteng Talang itulah, sekitar seribuan orang berkumpul. Mereka datang dari latar belakang, suku, agama dan kepercayaan yang berbeda-beda. Ada yang beragama Islam, Kristen, Katolik, Konghucu, Budha, Hindu dan sebagainya. Ibu Si

Pesona Cirebon

Proses Panjang Jimat di Keraton Kanoman. Foto: Wildan PUNCAK perayaan Muludan atau peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW di Cirebon dilangsungkan dengan sebuah prosesi yang biasa masyarakat Cirebon sebut sebagai Panjang Jimat. Dalam prosesi yang dilakukan secara serentak di empat keraton (Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan dan Keraton Keprabonan) di Cirebon tersebut, puluhan ribu manusia tumpah ruah. Mereka mengisi setiap sudut daerah di sekitar empat keraton yang letaknya berdekatan itu. Puluhan ribu masyarakat dari berbagai daerah, Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Brebes, Tegal, Bandung, Jakarta bahkan luar Jawa dan luar Indonesia memadati wilayah Kec. Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Ada sesuatu seperti magnet yang menarik mereka untuk datang dan menyaksikan secara langsung Panjang Jimat, acara sarat makna yang hanya digelar setahun sekali itu. Sesuatu seperti magnet itulah yang mungkin disebut oleh Menteri Pariwisata RI, Arif Yahya sebagai