Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2018

Hanya Padamu

Siapa ... Siapa yang dapat menolong? Saat kau tak bisa minta pertolongan Saat pertolongan menjadi tidak mungkin Saat manusia-manusia hanya bisa mendengar Saat teman dan sahabatmu tak kuasa Saat saudara dan sekutumu tak juga datang Kepada siapa kau mengadu? Saat cerita hidupmu terlalu kelam Penderitaanmu tak mungkin dimengerti Bahasa ucapmu terlalu lirih tak terdengar Atau cintamu pada kefanaan terlalu dalam Ketika semua; saya, kamu dan kalian sama saja menderita dan sakit tak berdaya Hanya padamu Hanya namamu Duh, Gusti Pengeran Kau yang tak pernah lelah mendengar keluh kesah Kau yang tak pernah menolak permohonan Kau yang tak keberatan dimintai tolong Kau tempat segala harapan tertambat Duhai, Gusti Aku hambamu yang lemah Sendiri dalam ladang derita Temanku dekat tapi tak ada Ayah ibuku menemani tapi tak pernah berarti Tangan-tangan ahli di samping badan tapi semuanya tak menyurutkan duka Dengan sisa-sisa pengha

Hari Pertama ke Rumah

Hari ini mimi mu nekat minta balik ke rumah kita. Sebenarnya nenekmu melarangnya. Tapi pagi-pagi benar, mimi mu merajuk. Akhirnya saya turuti. Sesampainya di rumah kita, mimi mu menangis luar biasa melihatmu kembali dari masa lalu dan hadir dalam benda-benda kesayanganmu: bajumu, jaketmu, sepatumu, mainanmu, dan setiap sudut rumah di mana kau bermain dengan riang. Aku ingatkan ibumu untuk jangan telalu dalam. Tapi dia menjawab dengan mantap bahwa tangisnya itu bukan ratap, hanya kangen. Begitu katanya. Mendengar jawaban itu, saya pun tak kuat menahan tangis. Ada campuran aneh antara sedih sekaligus bangga punya istri hebat dan anak cerdas. Saya lihat, sambil menangis, semua barang-barangmu dia bereskan. Dia masukkan dalam tas besar. Rencananya barang-barang itu mau disimpan di rumah nenekmu. Biar kami tak lagi terus bersedih saat melihat semua tentangmu. Kami memang sudah tak butuh fetish semacam benda itu karena kamu sudah ada di dalam dada kami. Saat kangen, kami h