Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2017

Asumsi Mendasar Frifjof Capra dalam Tao of Physics

SAYA belum terlalu akrab dengan karya-karya Capra. Tapi membaca bukunya semakin menguatkan keyakinan bahwa peradaban Barat meninggalkan retak-retak dalam bangunan rasionalitas dan modernitasnya. Pemahaman alternatif ini penting diketahui sebagai langkah awal untuk merajut asa menempatkan peradaban secara setara. Peradaban satu tidak lebih unggul dibanding peradaban lainnya. Masing-masing mempunyai karakter yang berbeda-beda, tidak ada lagi istilah maju-terbelakang, beradab-biadab, modern-tradisional dan sebagainya.  ….tetapi aristoteles sendiri meyakini bahwa pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan jiwa manusia dan kontemplasi kesempurnaan tuhan teramat berharga bila dibandingkan dengan penelitian mendalam terhadap dunia materi.” (hal. 9) …dalam filsafat Rene Descartes yang mendasarkan pandangannya atas alam dengan pembagian fundamental dua wilayah terpisah dan independen, yakni pikiran ( res cogitan ) dan materi ( res extensa ). Pembagian Cartesian memungkinkan par

Cirebon dan Petaka Sampah yang Terabaikan

PERNAHKAH kita sesekali menghitung berapa sampah yang kita buang setiap hari? Ke mana sampah-sampah itu dikumpulkan dan dibinasakan? Adakah dari kita yang pernah berpikir bahwa sampah yang kita buang setiap hari sebagian besar tidak bisa dihancurkan?  Sampah terus menumpuk dan terus menggunung sementara cara dan gaya hidup kita terus menghasilkan sampah. Kalau tidak diatasi segera, bisa jadi sampah akan menjadi masalah utama kita di masa depan. Pada 2015 lalu, majalah Science meneliti 192 negara pesisir menggunakan data mereka pada 2010. Hasilnya, Indonesia merupakan negara terbesar kedua penghasil sampah laut terbesar setelah Tiongkok. Jumlah sampah di Indonesia akan terus meningkat jika penanganan sampah belum serius. Diprediksikan, pada 2019, produksi sampah di Indonesia akan menyentuh 67,1 juta ton sampah per tahun. Kabupaten Cirebon juga menjadi daerah yang mempunyai masalah sampah yang tidak ringan. Dengan asumsi setiap orang menghasilkan 0,7 kg sampah per ha

Kearifan Lokal dan Asa Kedaulatan Pangan

Bukan lautan tapi kolam susu//Kail dan jala cukup menghidupimu//Tiada badai tiada topan kau temui//Ikan dan udang cukup menghidupimu//Orang bilang tanah kita tanah surga//Tongkat kayu dan batu jadi tanaman.” LIRIK lagu dari Koes Ploes di atas sudah dihapal bahkan meaning of messege - nya tertanam jauh ke dalam benak rakyat Indonesia jauh sebelum lahirnya grup band legendaris tersebut. Bagaimana tidak? tanah kita adalah tanah tersubur di dunia, sebagian besar daratannya adalah tanah yang di atasnya tumbuh beraneka ragam makhluk hayati, sumber daya alam yang melimpah dan jangan pula lupakan masyarakat yang terkenal dengan keramahannya. Batang pohon, seperti singkong tinggal ditancapkan ke tanah maka tumbuhlah tanaman yang bisa kita makan nantinya. Begitupun biji seperti mangga, umbi-umbian yang menyerupai batu asal kita lempar saja ke tanah surga Indonesia pasti tumbuh dan bisa kita makan juga. Dari ilustrasi lirik lagu di atas, kalau memang iya benar, maka kesuburan

Santri, Abangan dan Susahnya Berada di Tengah

SELEPAS hadiyuan, seperti biasa, jamaah terdengar riuh. Mereka yang tadinya ngantuk pun seolah kembali segar. Ngobrol ngalor ngidul , tanpa komando. Sejurus kemudian, tuan rumah mengeluarkan aneka suguhan, dari mulai keripik gedang , intip , lumpia hingga bolu kukus. Tak lupa, rokok kretek dan kopi pun dihidangkan. Begitulah suasana akrab setiap malam sewelasan (malam tanggal 11 setiap bulan dalam tahun Hijriyah) di desa kami, Kertasura. Anak-anak muda Ansor desa menginisiasi kegiatan yang sudah hampir setengah tahun ini berjalan. Tak banyak yang hadir, mungkin ada 20-an orang. Tapi kekhusyukan tak memedulikan kuantitas, bukan? Sebelum pembacaan hadiyu , jamaah terlebih dulu membaca surah Al-Waqi’ah. Mengistiqomahkan membaca surat ke-56 dalam Al-Qur’an tersebut dipercaya bisa memudahkan segala urusan. Utamanya melancarkan rizki. Meski biasanya amalan Waqi’ah dibaca selepas Ashar, tapi jamaah tak terlalu risau mengamalkannya malam hari dibarengi dengan membaca hadiyu se

Masa Depan Media di Zaman Digital

DENGAN  berbagai mediumnya, jurnalisme muncul sepanjang titian kehidupan manusia. Jurnalisme sebagai sebuah komunikasi antarmanusia pun sudah dimulai sejak zaman purba di mana manusia menyebarluaskan berita melalui tradisi lisan. Setelahnya, tulisan pun dikenal sebagai medium komunikasi antar manusia dan yang paling tua ditemukan bertarikh 15.000 SM di Altamira, Spanyol dan Lascaux, Prancis. Akan tetapi, jurnalisme modern dalam arti yang dipahami sekarang baru lahir hampir bersamaan dengan munculnya mesin telegraf pada abad ke-19. Dalam perkembangannya, berita pun disebarkan melalui radio, kertas, televisi hingga yang paling kontemporer melalui media digital, internet.  Medium yang beralih dan berubah hingga sekarang ini sejatinya merupakan tahapan-tahapan menuju informasi yang makin tersebar luas, terbuka dan setara. Tapi jangan lupa, sejarah juga membeberkan fakta bahwa perubahan-perubahan medium yang terjadi pada setiap zaman selalu menampilkan ketegangan dan polemik y