Ibu Sinta Nuriyah saat di Klenteng Talang, Rabu 2 Juli 2014. MENJELANG azan Maghrib berkumandang, orang-orang berduyun-duyun datang dan berkumpul ke dalam satu majelis. Di antara mereka ada yang memakai kopiah, ada yang berkerudung, ada yang bermata sipit dan ada yang begitu renta dan lusuh. Pun juga, ada yang berbaju merah, hijau, putih, hitam dan warna-warni lainnya dengan motif yang berbeda-beda. Di tengah kerumuman, hadir sosok yang sudah tentu dikenali hampir semua orang. Dialah istri mendiang KH Abdurahman Wahid atau yang biasa akrab dipanggil Gus Dur, Ibu Sinta Nuriyah Wahid. Sore itu, Ibu Sinta menjadi saksi berkumpulnya warna-warni dalam satu tempat yang tidak cukup luas menampung mereka. Di halaman tempat ibadah bersejarah di Cirebon, Klenteng Talang itulah, sekitar seribuan orang berkumpul. Mereka datang dari latar belakang, suku, agama dan kepercayaan yang berbeda-beda. Ada yang beragama Islam, Kristen, Katolik, Konghucu, Budha, Hindu dan sebagainy...
Tutur tinular dari mulut ke mulut