HARI itu hari Selasa, 22 Januari 2013, tepat 2 hari sebelum puncak acara Muludan di daerahku, Cirebon. Orang-orang di daerahku sering menyebut puncak acara tersebut dengan panjang jimat atau malam pelal. Sampai sekarang aku belum tahu persis makna di balik kedua nama tersebut dan belum merasa tertarik untuk mencari tahu. Dan yang pasti siang itu ketertarikanku terlebih dahulu tersandera oleh kejadian kecil di rumahku. Ceritanya berawal ketika aku sedang melihat adikku, Najwa Hamidah, sedang asyik bermain ular tangga. Sepintas memang biasa saja, tapi setelah beberapa saat mengamati ternyata ada hal yang luar biasa terpercik, setidaknya menurutku. Najwa, adikku itu baru berumur 5 tahun, sementara teman bermainnya adalah anak dari sepupuku, namanya Ijah. Dia juga berumur antara 5 sampai 6 tahun. Kesan pertama, anak seusia mereka dengan papan ular tangga bagiku cukup aneh. Mungkin kalau bagi anak yang biasa bermain d...
Tutur tinular dari mulut ke mulut