SEPINTAS , kebaikan dan kejahatan amat mudah dibedakan seperti memilah antara hitam dan putih. Begitupun saat selintas membedakan antara cinta dan benci. Tapi dunia tak hanya menghadirkan realitas secara dikotomis bukan? Realitas ternyata lebih tidak bisa dimengerti pikiran. Daya pikir yang serba biner, hitam putih, tak lain hasil dari kerja otak untuk mengkategorisasi dan membeda-bedakan satu dengan lain hal. Nyatanya tak ada yang melulu baik atau jahat, yang begitu murni cinta dan bencinya. Semuanya saling bercampur, berkait bahkan kadang beralih tempat. Yang jahat adalah baik dan yang baik adalah kejahatan itu sendiri. Ada cinta yang begitu besar hingga mewujud dalam tindak kebencian dan ada kebencian yang sangat hingga nampak sebagai kasih. Hidup dan kematian Socrates (470-399 SM) barangkali akan mengilhami kita tentang bertapa absurdnya kebaikan dan kejahatan. Ia adalah seorang filsuf Athena, Yunani yang mendobrak sistem dan tata nilai serta pengetahuan orang-o...
Tutur tinular dari mulut ke mulut