ISLAM mengangkat derajat kaum perempuan. Ini sudah tidak diragukan lagi.
Sebelum Islam datang, orang-orang Arab merasa malu luar biasa mempunyai anak perempuan. Banyak ayah, waktu itu, mengubur anak perempuannya hidup-hidup.
Mempunyai anak perempuan adalah aib. Maka tidak ada ayah di sana menggunakan "kunyah", suatu gelar kehormatan, yang menyertakan nama anak perempuannya.
Tapi setelah Islam datang, tren berubah. Banyak ayah yang menggunakan kunyah, membanggakan anak perempuannya, semacam Abu Layla, Abu Raihana, dan sebagainya.
Sama seperti saya, yang tak pernah habis-habisnya merasa bangga menyandang gelar "Mama e Anggit". [AR]
Comments
Post a Comment